Hasil pertanian Jepang merupakan yang tertinggi di dunia.
Berbeda dengan Indonesia, Jepang tidak memiliki hasil dan sumber daya alamnya sendiri. Oleh karena itu, Jepang bergantung pada sumber-sumber dari negara lain. Negara tersebut tidak hanya mengimpor minyak bumi, biji besi, batu arang, kayu, dan sebagainya. Bahkan, hampir delapan puluh lima persen sumber tenaganya berasal dari negara lain. Hasil pertanian Jepang adalah yang tertinggi di dunia. Selain itu, Jepang juga mengimpor tiga puluh persen bahan makanan dan negara lain untuk memenuhi konsumsi makanan penduduknya. Namun, di Jepang pertanian masih menjadi sektor utama meskipun telah dikenal sebagai negara industri yang maju.
Seperti telah disebutkan, persaingan penggunaan tanah di Jepang sangat tinggi dan ketat. Karena permukaan yang bergunung gunung para petani harus memaksimalkan penggunaan tanah untuk menghasilkan makanan secara produktif. Bangsa Jepang tidak suka pemborosan. Karena itu, mereka memanfaatkan waktu dan sumber daya alam sebaik-baiknya. Semuanya digunakan secara maksimal dengan tahapan yang maksimal pula. Coba bayangkan mereka menanam padi di halaman rumah mereka dan tidak menyia-nyiakan sejengkal tanahpun tanpa menghasilkan sesuatu Selain itu, keadaan negara yang sedemikian rupa mendorong bangsa Jepang untuk menggunakan sumber yang sedikit untuk mendapatkan hasil yang banyak.
Sektor lapangan pekerjaan, pendidikan, dan sektor kehidupan lainnya juga ikut mengalami persaingan yang ketat. Hal itu dlsebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah jumlah penduduk yang padat dan perubahan sosial. Para penduduk pun dituntut bekerja keras untuk memenuhi keperluan yang menjamin kelangsungan hidup mereka. Bangsa Jepang tidak menjadikan keadaan geografis yang kurang baik sebagai alasan mereka tidak bisa maju. Bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus dan angin topan, juga tidak menghalangj mereka menjadi bangsa yang kuat dan dihormati.
Bangsa Jepang berhasil membuktikan mereka dapat menciptakan keajaiban dalam bidang ekonomi dalam keadaan yang serba kekurangan dan dengan sumber daya alam terbatas. Akan tetapi, keajaiban dalam bidang ekonomi itu tidak muncul tiba-tiba dan diperoleh dalam sekejap. Keajaiban itu datang dari hasil kerja keras dan komitmen penduduknya selama beratus-ratus tahun. Tanpa kesungguhan dan keyakinan, bangsa Jepang mustahil dapat membangun kembali negaranya yang hancur akibat Perang Dunia II dan mampu berada dalam posisi seperti saat ini.
Bangsa Jepang merupakan bangsa yang tahan terhadap cobaan. Mereka tidak mudah tunduk pada kekalahan dan kegagalan. Mereka juga tidak mudah putus asa dan menyerah begitu saja. Bagi bangsa Jepang, kalah dan gagal setelah berjuang lebih mulia daripada mati sebelum berperang atau mencoba. Tidak ada keberhasilan yang diperoleh tanpa curahan keringat dan pengorbanan. Dengan kesungguhan, disiplin, kerja keras, dan semangat Bushido yang diwarisi secara turun-temurun, akhirnya Jepang menjadi penguasa perekonomian nomor satu di dunia.
Banyak negara di Asia yang menjadikan ke berhasilan Jepang sebagai sumber inspirasi mereka. Akan tetapi, tidak satu pun yang mampu mencontoh dan mengulang secara utuh keberhasilan Jepang. Mencontoh keberhasilan Jepang tanpa menerapkannya melalui tindakan tentu saja tidak memberikan basil apa-apa. Bangsa Jepang cepat dan tanggap bertindak, Sehingga mereka cepat bangkit dari kehancuran. Mereka tidak menunggu peluang datang, tetapi mencari dan menciptakan sendiri peluang tersebut. Sekali mendapatkan peluang, mereka tidak melepaskannya.
Banyak negara yang berusaha mengikuti langkah Jepang. Salah satunya adalah Korea Selatan. Seperti halnya Jepang, Korea Selatan juga mengalami ke hancuran ekonomi yang dahsyat akibat perang saudara dengan Korea Utara. Ketika saudara kandungnya itu masih berhadapan dengan kemiskinan, perekonomian Korea Selatan telah berkembang dengan pesat, sehingga muncul sebagai penguasa baru dalam perekonomian Asia. Namun, kemajuan ekonominya masih belum dapat mengalahkan Jepang. Negara Jepang dianggap sebagai pemimpin utama dan penguasa nomor satu perekonomian di benua kita. Korea Selatan berpotensi menjadi negara seperti Jepang, tetapi perlu waktu lama untuk mengambil alih kedudukan Jepang. Saat ini, Korea Selatan sedang mengikuti Jepang dengan jarak dekat dan Jepang pun berlari tanpa menunjukkan rasa letih. Jepang juga telah jauh meninggalkan negara-negara tetangganya dan terus memperbesar jarak demi mempertahankan kedudukannya sebagai penguasa ekonomi nomor satu.
Fakta Menarik:
Rahasia Jepang Menjadi Penguasa Nomor Satu Di Dunia:
* Kesungguhan
* Disiplin
* Kerja keras
* Semangat “Bushido”
* “Keajaiban” Jepang bukan karena Sulap.
* Bangsa Jepang tidak menunggu peluang datang, tetapi mencari dan menciptakan sendiri
peluang tersebut.
Sumber: Retno Kintoko dari buku Rahasia Bisnis Orang Jepang - Ann Wan Seng
Milis : InspirasiIndonesia@yahoogroups.com
Friday, December 14, 2007
Bagaimana Jepang Menjadi Nomor Satu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment