Monday, December 10, 2007

Sistem Pendidikan di Jepang

Jepang merupakan salah satu negara termaju dalam berbagai bidang kehidupan: ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, sosial, politik, dll. Kemajuan-kemajuan ini tentu berkaitan erat dengan kemajuan pendidikan.

Bagaimana sistem pendidikan di Jepang?

Sistem pendidikan di Jepang dibangun atas prinsip-prinsip:

  • Legalisme
  • Administrasi yang demokratis
  • Netralitas
  • Penyesuaian dan penetapan kondisi pendidikan
  • Desentralisasi.

Pendidikan bertujuan:

  1. Mengembangkan kepribadian secara penuh dengan
  2. Berupaya keras membangun manusia yang sehat pikiran dan badan,
  3. Yang mencintai kebenaran dan keadilan,
  4. Menghormati perseorangan,
  5. Menghargai kerja,
  6. Mempunyai rasa tanggungjawab yang dalam, dan
  7. Memiliki semangat independen sebagai pembangun negara dan masyarakat yang damai.

Sistem administrasi pendidikan dibangun dalam empat tingkat: pusat, prefectural (antara propinsi dan kabupaten), municipal (antara kabupaten dan kecamatan), dan sekolah. Masing-masing tingkat administrasi pendidikan tersebut mempunyai peran dan kewenangan yang saling mengisi dan bersifat kerjasama. Disamping itu, terdapat asosiasi-asosiasi kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua yang mendukung pengembangan sekolah.

Contoh tujuan pendidikan untuk tingkat sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) yang dirinci sampai tingkat kelas dapat dilihat dalam Gambar 1.



Gambar 1 Tujuan Pendidikan di Kawanigashi Junior Secondary School.

Tujuan pendidikan tersebut adalah untuk membesarkan anak yang sehat pikiran dan badan serta penuh estetika, sehingga dihasilkan murid yang ideal, yaitu murid yang selalu melatih diri sendiri, mengikuti aturan, bersedia bekerja secara sukarela, dan mempunyai dasar untuk berpikir secara internasional.

Selanjutnya, tujuan pendidikan di tingkat sekolah tersebut dijabarkan lagi ke dalam tujuan di masing-masing kelas seperti yang dapat dilihat dalam Gambar 1. (Kawanigashi Junior Secondary School, 2000).

Tujuan pendidikan ini lebih lanjut dijabarkan untuk setiap mata pelajaran dan bahkan untuk setiap pertemuan kelas. Untuk mencapai tujuan tersebut diuraikan materi apa yang akan dibahas, apa yang harus dilakukan murid, dan apa yang harus dilakukan guru, serta bagaimana cara melakukannya yang semuanya dinyatakan dalam rencana kerja (working plan) yang disiapkan guru untuk setiap pertemuan kelas. Dengan demikian, baik murid maupun guru memiliki pedoman arahan yang jelas dalam proses belajar-mengajar.

Pada umumnya metode pengajaran yang digunakan di sekolah-sekolah di Jepang adalah kombinasi dari:

  • Penjelasan dari dan tanya jawab dengan guru,
  • Diskusi antar murid, dan
  • Eksplorasi oleh murid sendiri dengan menggunakan alat pembelajaran.

Di awal biasanya murid memberikan penjelasan sebagai pengantar, kemudian murid melakukan diskusi sesama mereka dan atau mengeksplorasi menggunakan alat pembelajaran seperti multimedia, laboratorium, dll. sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan. Hasil diskusi dan atau eksplorasi tersebut lalu dipresentasikan di depan kelas dengan bimbingan guru.


Sumber: Abas Ghozali
* Penelitian ini didanai oleh the Japan Intenational Cooperation Agency (JICA).

No comments: